PENGARUH PENGINJILAN PRIBADI BAGI PENGANUT OKULTISME DI MASYARAKAT ULU SIAU KELURAHAN TARORANE
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penginjilan pribadi bagi penganut okultisme di masyarakat Kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Timur kabupaten Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulwesi Utara, dan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan informasi 100 orang.
Data yang dikumpulkan melalui wawancara, dan sebagai instrument utama penelitian, dengan langkah-langkah analisa data yakni : (1) Eduksi data, dengan membuat abstraksi, yaitu rangkuman penelitian. (2) Menyusun data satuan, untuk mempermudah dalam mendeskripsikan setiap masalah. (3) Mengkategorikan setiap masalah. (4) Memeriksa keabsahan data yag dihubungkan dengan teori-teori yang digunakan. (5) Penafsiran dan pengambilan keputusan sebagai hasil penelitian.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1). Masyarakat kelurahan Tarorane, menganggap penting bahwa penginjilan pribadi sebagai sarana pemberitaan Firman Allah. (2) Penginjilan pribadi sangat berpengaruh bagi penganut okultisme, karena melalui penginjilan pribadi berisikan percakapan Firman Allah, ketika dengar Firman Allah maka Iman seseorang pasti akan bertumbuh. (3) Penginjilan pribadi adalah salah satu sarana penyambung lidah Allah untuk membawa jiwa-jiwa kepada pertobatan. (4) tindakan seorang hamba Tuhan yang menginjil sangat penting untuk memenangkan jiwa. Dengan hasil penelitian ini, menyatakan bahwa masyarakat kelurahan Tarorane membuka hati bagi penginjilan pribadi, dan mau meninggalkan ajaran tentang okultisme dan hidup menurut ajaran Firman Allah.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dibuat saran-saran sebagai berikut : (1). Setelah terbukti dalam penelitian ini bahwa penginjilan pribadi berpengaruh positif bagi penganut okultisme di masyarakat kelurahan Tarorane, maka perlu diterapkan penginjilan pribadi secara kontinu. (2). Dalam penerapan penginjilan pribadi, seorang hamba Tuhan yang memiliki kebenaran Firman Allah dan harus dipenuhi oleh Roh Kudus. (3). Orang yang sudah dilepaskan dari penganut okultisme dan sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, ia tetap melakukan fungsinya di tengah-tengah masyarakatdengan profesi mereka masing-masing, namun harus menampakan perilaku yang sesuai dengan Firman Allah. (4). Seorang hamba Tuhan menjalankan tugas sebagai penginjil seharusnya memeiliki motivasi pelayanan berdasarkan kasih.
Kata Kunci : penginjilan pribadi, penganut Okultisme.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.